WELCOME TO THE BLOG!

Belajar Islam
Nuyassalam
Terima kasih atas kunjungan Anda,
semoga apa yang saya share di sini bisa bermanfaat dan memberikan motivasi pada kita semua
untuk terus berkarya dan berbuat sesuatu yang bisa berguna untuk orang banyak.

Sunnah Rawatib Adalah Rumah di Surga

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Semoga Allah Subhanahuwata'ala tanamkan kemauan kuat di hati kita untuk selalu menjalankan sunnah nabi Muhammad shollallahualaihi wasallam.

Ibadah sunnah seringkali saya kaitkan (baca: pandangan pribadi saya) ibarat kerja lembur. Dijaminkan bagi pelakunya upah tambahan yang menguntungkan. Jika bicara keuntungan, tentu semua orang menginginkan hal tersebut. Tetapi ketika disampaikan langkah-langkah yang harus ditempuh (langkah positif) untuk meraih keuntungan tersebut, sebagian besar dari mereka tidak mau melakukannya.

Dengan realita tersebut, saya bisa mangambil kesimpulan bahwa kegigihan seseorang bisa dinilai dari seberapa konsisten ia dalam mewujudkan hasrat/ niat yang timbul di dalam hatinya menjadi sebuah amal perbuatan secara nyata. Terlebih jika dalam urusan ibadah yang keuntungan atau upahnya tidak bisa dirasakan secara langsung.

***

Sesuai judul, sholat sunnah rawatib itu jumlahnya ada 12 rakaat dalam satu hari. Dan pembagian 12 rakaat itu di antaranya adalah:

2 rakaat sebelum (qobliyah) sholat subuh
4 rakaat sebelum sholat zuhur
2 rakaat sesudah (ba'diyah) sholat zuhur
2 rakaat sesudah sholat sholat maghrib
2 rakaat lagi sesudah sholat isya'

"Apa keistimewaan mengerjakan 12 rakaat sunnah rawatib tersebut?"

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari simak hadith berikut:

Rasulullah sholallahu‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang shalat sunnah 12 rakaat dalam sehari semalam, Allah akan bangunkan untuknya rumah di surga”   (HR. Muslim)



Membaca hadith di atas, ada sebagian orang termasuk saya bertanya-tanya:

"Jika kita sudah di surga, bukan kah semua apa yang kita minta akan dikabulkan?"

Perihal dikabulkannya semua permintaan kita ketika sudah berada di surga, saya belum menemui dalilnya yang menyebutkan hal itu secara jelas. Apakah yang selama ini kita dengar itu makna ayat di bawah ini? Simak ayat berikut:

“Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya”
(Az-Zukhruf: 71)

Di situ disebutkan "terdapat segala apa yang diingini oleh hati", apakah maksudnya dikabulkannya setiap permintaan? menurut saya tentu bukan itu maknanya. Maknanya adalah bahwa surga telah menyediakan semua yang manusia inginkan di dalam hatinya. Logika sedehananya, kita ga bakal pengen apa-apa lagi karena semua keinginan kita sewaktu masih di dunia sudah disediakan. Wallahu'alam bisshowaab.

"Lalu ketika kita masih di dunia, tentu kita sudah menginginkan rumah. Dan ketika kita masuk surga, pasti sudah disediakan. Jadi untuk apalagi rumah yang dihadiahi dari mengerjakan 12 sunnah rawatib itu?"

Subhanallahi wabihamdih, subhanallahil adzim.

Jawabannya adalah apakah keinginan seorang manusia bisa lebih indah, besar, dan istimewa dibanding hadiah yang diberikan oleh Allah jika itu pada hal yang sama? (dalam hal ini rumah). Tentu tidak akan sama. Bahkan keinginan yang ada di hati manusia itu tidak sekali-kali mendekati keindahan dan kemegahannya dibanding hadiah dari Allah subhanahu wata'ala. Wallahu'alam bisshowaab.

Sekarang kita masuk kepada ibadahnya.

2 Rakaat Sebelum (Qobliyah) Sholat Subuh

Sholat sunnah dua rakaat sebelum sholat subuh tepatnya setelah adzan subuh ini dikerjakan langsung dengan satu salam (bukan satu rakaat-satu rakaat). Keistimewaan sholat sunnah ini dijelaskan dalam hadith berikut:

Dari Aisyah Ra. di mana Nabi shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
“Dua rakaat fajar (shalat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim)

Ada pula hadith serupa yang juga diriwayatkan oleh Aisyah Ra. Berikut hadith tersebut:

“Dua raka’at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya”   (HR. Muslim)

4 Rakaat Sebelum Sholat Zuhur

Sholat sunnah empat rakaat sebelum sholat zuhur tepatnya setelah adzan zuhur ini dikerjakan dengan membaginya menjadi dua rakaat-dua rakaat. Setiap dua rakaat terdapat satu salam. Keistimewaan sholat sunnah ini dijelaskan dalam hadith berikut:

“Barangsiapa yang shalat 4 rakaat sebelum dan sesudah zuhur, maka Allah mengaharamkan neraka untuknya.”   (HR. Tirmidzi)

Bayangkan, dijaminkan Allah subhanahuwata'ala bagi siapa yang melaksanakan empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur terbebas dari neraka.

2 Rakaat Sesudah (Ba'diyah) Sholat Zuhur

Sholat sunnah dua rakaat sesudah sholat zuhur ini dikerjakan langsung dengan satu salam (bukan satu rakaat-satu rakaat). Berdasarkan hadith di atas, bisa kita lihat bahwa sholat sunnah sesudah sholat zuhur itu itu bisa dikerjakan empat rakaat. Namun, yang masuk ke dalam sunnah rawatib hanya 2 rakaat saja. Hal ini berdasarkan riwayat berikut:

Dari Abdullah bin Syaqiq, beliau mengatakan bahwa beliau menanyakan pada Aisyah tentang shalat sunnah Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam. Aisyah lantas menjawab:
"Beliau biasanya mengerjakan shalat 4 rakaat sebelum zuhur di rumahku. Lalu beliau keluar untuk shalat zhuhur bersama para sahabat. Kemudian beliau masuk rumah dan mengerjakan shalat 2 rakaat."

Namun apabila hari Jumat, terdapat sedikit perubahan. Dijelaskan dalam hadith berikut:

Dari Abu Hurairah radiyallahu‘anhu berkata, Rasulullah shollallahu‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah sesudahnya empat rakaat.“   (HR. Muslim)

Jadi, pengerjaan sholat sunnah ba'diyah zuhur akan berubah menjadi 4 rakaat ketika hari Jumat. Dikerjakan dengan membaginya menjadi dua rakaat-dua rakaat. Setiap dua rakaat terdapat satu salam.

2 Rakaat Sesudah Sholat Maghrib

Sholat sunnah dua rakaat sesudah sholat maghrib ini dikerjakan langsung dengan satu salam (bukan satu rakaat-satu rakaat). Sholat sunnah ini disunnahkan agar dalam pengerjaannya itu dilakukan di rumah.

Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam menganjurkan kepada umatnya untuk melaksanakan shalat sunnah setelah shalat maghrib. Diriwayatkan saat Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam, mendatangi bani Abdul Asy-hal di sana beliau shalat magrib dan terus pula shalat sunnah sesudah magrib itu. Kemudian beliau bersabda:
“Kerjakanlah kedua rakaat sesudah Magrib ini dirumahmu masing-masing”   (HR. Ahmad)

2 Rakaat Sesudah Sholat Isya

Sholat sunnah dua rakaat sesudah sholat maghrib ini dikerjakan langsung dengan satu salam (bukan satu rakaat-satu rakaat). Sholat sunnah ini disunnahkan agar dalam pengerjaannya itu dilakukan di rumah. Hal ini berdasarkan:

Ibnu Abbas Ra. berkata:
“Saya menginap di rumah bibiku Maimunah binti Haritsah istri Nabi shollallahu'alaihi wasallam. Dimana Nabi shollallahu'alaihi wasallam malam itu di rumah beliau. Maka Nabi shollallahu'alaihi wasallam menunaikan shalat isya’ kemudian datang ke rumahnya, dan shalat empat rakaat. Kemudian beliau tidur dan mengatakan, “Anak kecil telah tidur. Atau mengatakan semisal itu, kemudian beliau berdiri (shalat). Kemudian saya berdiri (shalat) disisi kirinya, dan beliau memindahkan sebelah kanannya. Kemudian shalat lima rakaat. Kemudian shalat dua rakaat dan setelah itu tidur. Sampai saya mendengar dengkurannya. Kemudian keluar menunaikan shalat.”
(HR. Bukhori)

Semua ibadah yang kita lakukan sesuai petunjuk rasulullah shollallahu'alaihi wasallam sejatinya adalah untuk keselamatan diri kita sendiri.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah shollallahu’alaihi wasallam bersabda:
"Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya."   (HR. Bukhori dan Muslim)

Yakinlah bahwa akhirat itu ada. Kehidupan abadi di surga atau neraka bagi seluruh umat manusia adalah benar-benar nyata karena itu adalah ketetapan Allah subhanahu wata'ala. Takutlah kita pada ketetapan itu agar kelak kita tidak menyesal. Karena penyesalan yang datangnya setelah kematian adalah sia-sia.


***

Demikian artikel saya mengenai 12 rakaat sholat sunnah rawatib ini.

Jika ada penjelasan yang kurang atau bahkan menyimpang, kalian bisa sampaikan di kolom komentar sehingga saya bisa tambahkan/ perbaiki.

Terakhir, jika ada tulisan saya pada postingan ini yang melukai hati para pembaca, saya minta maaf. Tidak ada sedikit pun maksud di hati saya untuk melukai hati siapa pun.

Saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah membaca sampai sejauh ini.

Semoga kita selalu dibimbing oleh Allah subhahu wata'ala dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.

***

Rujukan: muslim.or.id   |   rumaysho.com
Enter your email address to get update from Nuyassalam.
Print PDF
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »

Copyright © 2017 Nuyassalam. Original Theme by Kompi Ajaib.
All Rights Reserved. Powered by Blogger.