Assalamualaikum Warohmatullahi wabarakatuh.
Semoga Allah subhanahu wata'ala selalu memudahkan jalan bagi tiap-tiap manusia yang sedang mencari jalan kebenaran.
"Pernah kah kita segera meninggalkan urusan dunia ketika adzan berkumandang?"
Pertanyaan tersebut saya tulis tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa betapa kita sebagai manusia selalu diiringi oleh kesalahan.
"Apakah dengan menunda kewajiban kita tersebut menurut kalian hal yang biasa saja dan bukan sebuah kesalahan?"
Pertanyaan kedua tersebut saya tulis tujuannya adalah untuk mengingatkan kita bahwa betapa kita sebagai manusia selalu diiringi rasa angkuh/ arogan.
“Waktu Sholat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu Ashar" (HR Muslim)
“Jibril mendatangi Nabi shollallahu‘alaihi wasallam ketika matahari telah tergelincir ke arah tenggelamnya kemudian dia mengatakan, “Berdirilah wahai Muhammad kemudian shola zhuhur lah. Kemudian ia diam hingga saat panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya. Jibril datang kemudian mengatakan, “Wahai Muhammad berdirilah sholat ‘ashar lah”. Kemudian ia diam hingga matahari tenggelam………….diantara dua waktu ini adalah dua waktu sholat seluruhnya”
(HR Nasa'i)
Kedua pertanyaan itu mengingatkan saya ketika awal waktu saya merasa sudah durhaka kepada Allah sepanjang hidup saya sampai saya menyadari ini. Sejak saat itu setiap hari saya selalu mencari apa saja yang bisa saya temukan/ lakukan untuk menambah iman saya kepada Allah subhanahu wata'ala.
Suatu ketika saya melihat sebuah video di Youtube yang berisi seorang Doktor bernama Dr. Jeffrey Lang (saat ini sudah menjadi Professor), yang bercerita tentang hidupnya yang sejak kecil selalu menyaksikan pertengkaran antara kedua orang tuanya. Ia mengandaikan sifat kedua orang tuanya itu bagaikan malaikat dan iblis. Ibunya yang lembut sedangkan ayahnya yang keras. Ibunya selalu disakiti tidak hanya secara lisan, tetapi juga secara fisik. Doktor tersebut bertanya:
"Mengapa tuhan ciptakan orang jahat di muka bumi ini?!"
Dengan segala keresahan perihal pengalaman buruk yang terjadi di keluarganya, maka sejak saat itu ia putuskan untuk menjadi seorang ateis (tidak percaya adanya tuhan).
Singkat cerita (karena kalau saya ceritakan betul akan sangat panjang), pada suatu hari ia mendapat hadiah berupa Al-quran dari temannya yang beragama muslim. Hari-hari berlalu tanpa pernah ia coba buka dan baca isinya. Namun, suatu ketika ia merasa penasaran dan membuka isinya.
Singkat cerita (karena kalau saya ceritakan betul akan sangat panjang), pada suatu hari ia mendapat hadiah berupa Al-quran dari temannya yang beragama muslim. Hari-hari berlalu tanpa pernah ia coba buka dan baca isinya. Namun, suatu ketika ia merasa penasaran dan membuka isinya.
Sesampainya ia membaca surah Al-Baqarah, pertanyaan-pertanyaan selama hidupnya soal ketuhanan justru disebutkan di dalam surah tersebut. Lalu ia bertanya:
"Ini adalah pertanyaan-pertanyaanku selama ini. Mengapa bisa ada di sini?!"
Satu per satu pertanyaan tersebut dijawab oleh Al-quran. Ia semakin penasaran dan terus membaca hingga akhirnya ia memutuskan untuk masuk Islam.
Dan yang menjadi hal paling menyentuh bagi saya menyaksikan cerita itu adalah pada saat ia membaca kisah nabi Adam AS (sebagai catatan bahwa saya sudah berpuluh-puluh kali mendengar kisah ini, namun baru pada saat melihat video itu saya mendapatkan maknanya).
Dikisahkan bahwa Allah meminta malaikat dan iblis untuk memberi hormat pada nabi Adam AS namun iblis menolak. Pada ayat tersebut memang disebutkan bahwa penolakan iblis tersebut adalah karena adanya sifat arogan yang dipunyai oleh iblis.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 34)
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah: 34)
Berdasarkan kisah tersebut, Dr. Lang menyimpulkan bahwa akar dari semua perbuatan jahat adalah arogansi. Dan pada detik saat ia menyebutkan kesimpulannya itu, saya langsung pause video tersebut dan berpikir dalam-dalam hingga bulu kuduk saya berdiri semua (kalian bisa percaya atau tidak). Lalu tak lama setelah itu, saya pun berkesimpulan bahwa saya sepenuhnya yakin, itulah alasan mengapa Allah SWT menuliskan cerita itu di dalam Al-quran. Itulah makna yang terkandung di dalam kisah tersebut. Allah ingin memberi tahu manusia bahwa arogansi adalah akar dari semua perbuatan jahat.
Momen itu akan selalu saya kenang sepanjang hidup saya, dan akan selalu saya jadikan alasan untuk berusaha mementahkan usaha setan yang mencoba menurunkan/ melemahkan iman saya kepada Allah subhanahu wata'ala.
***
Kembali kepada judul, kisah di atas adalah pembuka mengapa Sholat 5 waktu sangat penting bagi seseorang yang sudah memeluk agama Islam. Bukan hanya sekadar penting, sholat adalah sebuah keharusan. Sholat adalah sebuah kebutuhan. Sholatlah yang mampu meredam arogansi yang ada pada tiap hati manusia. Seorang muslim/ muslimah membutuhkan sholat sebagai penyelamat bagi dirinya di dunia dan akhirat.
Perintah sholat diturunkan oleh Allah melalui kisah Isra' dan Mi'raj nabi Muhammad shollallahu'alaihi wasallam. Sholat adalah bukti ketaatan kita kepada Allah subhanahu wata'ala. Berikut dalil-dalil mengenai sholat.
"Dan dirikanlah shalat pada kedua tepi siang dan pada bahagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat" (QS. Huud: 114)
"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan Qur`anal fajri. Sesungguhnya Qur`anal fajri itu disaksikan." (QS. Al-Isra`: 78)
Dan untuk dalil hadithnya bisa kita lihat di bawah ini:
Dari Jabir bin Abdullah ra. bahwa Nabi shollallahu'alaihi wasallam didatangi oleh Jibril as dan berkata kepadanya:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Zhuhur ketika matahari tergelincir.
Kemudian waktu Ashar menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Ashar ketika panjang bayangan segala benda sama dengan panjang benda itu.
Kemudian waktu Maghrib menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Maghrib ketika mayahari terbenam.
Kemudian waktu Isya` menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Isya` ketika syafaq (mega merah) menghilang.
Kemudian waktu Shubuh menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Shubuh ketika waktu fajar merekah/ menjelang.
(HR Ahmad, Nasa'i dan Tirmidzi.)
Dan untuk dalil hadithnya bisa kita lihat di bawah ini:
Dari Jabir bin Abdullah ra. bahwa Nabi shollallahu'alaihi wasallam didatangi oleh Jibril as dan berkata kepadanya:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Zhuhur ketika matahari tergelincir.
Kemudian waktu Ashar menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Ashar ketika panjang bayangan segala benda sama dengan panjang benda itu.
Kemudian waktu Maghrib menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Maghrib ketika mayahari terbenam.
Kemudian waktu Isya` menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Isya` ketika syafaq (mega merah) menghilang.
Kemudian waktu Shubuh menjelang dan Jibril berkata:
"Bangunlah dan lakukan shalat."
Maka beliau melakukan shalat Shubuh ketika waktu fajar merekah/ menjelang.
(HR Ahmad, Nasa'i dan Tirmidzi.)
Sholat 5 waktu terdiri dari Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Ada juga yang mengurutnya Zuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh.
Kalau saya pribadi lebih senang mengurutnya dari Subuh. Kenapa? karena sesuai dengan jari-jari tangan manusia, dan jarak masing-masing jari tersebut juga sesuai dengan jarak waktu sholat sebenarnya. Dimulai dari ibu jari (Subuh), telunjuk (Zuhur), jari tengah (Ashar), jari manis (Maghrib) dan kelingking (Isya).
Terlepas dari urutannya, tidaklah terlalu penting. Hal terpenting adalah jangan sampai meninggalkan kelima sholat tersebut.
Oiya, pada postingan ini saya tidak akan membahas detail mengenai sholat karena tujuan saya membuat postingan dengan judul ini hanya sebagai pengenalan tentang sholat saja. Mungkin saya akan coba bahas secara detail di postingan selanjutnya.
1. Subuh
Sholat Subuh terdiri dari dua rakaat. Sholat ini dikerjakan pada waktu fajar, tepatnya ketika terbit fajar kedua hingga terbitnya matahari. Jadi kita harus bisa bedakan antara terbit fajar pertama dan terbit fajar kedua (shadiq).
Terbit fajar adalah cahaya putih terang dan menyebar di ufuk timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit. Di saat fajar, akan ada cahaya putih terang yang menyebar, namun akan kembali redup. Inilah terbit fajar pertama. Terbit fajar pertama, bukanlah awal waktu subuh. Lalu, tak lama setelah terbit fajar pertama itu, akan muncul kembali cahaya putih terang, inilah terbit fajar kedua (shadiq). Dan terbit fajar kedua ini, barulah masuk waktu subuh.
Berikut dalil hadithnya:
Berikut dalil hadithnya:
Dari Abdullah bin Umar ra. bahwa Rasululah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Dan waktu shalat subuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari."
(HR Muslim)
"Dan waktu shalat subuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari."
(HR Muslim)
2. Zuhur
Sholat Zuhur terdiri dari empat rakaat. Sholat ini dikerjakan mulai sejak matahari tepat berada di atas kepala namun sudah mulai agak condong ke arah barat hingga ketika panjang bayangan suatu benda menjadi sama dengan panjang benda itu sendiri. Artinya, sorot sinar matahari yang mengenai suatu bidang/ benda akan menghasilkan bayangan dengan ukuran panjang yang sama.
Berikut dalil mengenai sholat Zuhur:
Berikut dalil mengenai sholat Zuhur:
“Waktu Sholat Zhuhur adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu Ashar" (HR Muslim)
“Jibril mendatangi Nabi shollallahu‘alaihi wasallam ketika matahari telah tergelincir ke arah tenggelamnya kemudian dia mengatakan, “Berdirilah wahai Muhammad kemudian shola zhuhur lah. Kemudian ia diam hingga saat panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya. Jibril datang kemudian mengatakan, “Wahai Muhammad berdirilah sholat ‘ashar lah”. Kemudian ia diam hingga matahari tenggelam………….diantara dua waktu ini adalah dua waktu sholat seluruhnya”
(HR Nasa'i)
3. Ashar
Sholat Ashar juga terdiri dari empat rakaat. Waktu pengerjaannya adalah ketika berakhirnya waktu Zuhur atau ketika bayangan suatu bidang/ benda lebih panjang dibanding bidang/ benda aslinya hingga ketika matahari telah terbenam di ufuk barat.
Berikut dalil-dalil mengenai sholat Ashar.
Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Orang yang mendapatkan satu rakaat dari shalat shubuh sebelum tebit matahari, maka dia termasuk orang yang mendapatkan shalat shubuh. Dan orang yang mendapatkan satu rakaat shalat Ashar sebelum matahari terbenam, maka dia termasuk mendapatkan shalat Ashar." (HR Muslim)
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu’.” (QS. Al-Baqarah: 238)
"Sesungguhnya shalat ini (shalat ashar) pernah diwajibkan kepada umat sebelum kalian, namun mereka menyia-nyiakannya. Barangsiapa yang menjaga shalat ini, maka baginya pahala dua kali lipat. Dan tidak ada shalat setelahnya sampai terbitnya syahid (yaitu bintang)."
(HR. Muslim)
“Tidak akan masuk neraka seorang pun yang mengerjakan shalat sebelum matahari terbit (yakni shalat subuh, pent.) dan sebelum matahari terbenam (yakni shalat ashar, pent.).”
(HR. Muslim)
4. Maghrib
Sholat Maghrib terdiri dari tiga rakaat. Waktu pengerjaannya adalah ketika matahari telah tenggelam dan benar-benar tenggelam hingga hilangnya sinar merah tenggelamnya matahari di langit.
Berikut dalil-dalil mengenai sholat Maghrib.
Dari Sahabat ‘Uqbah bin ‘Amir rodhiyallahu ‘anhu:
“Umatku akan senantiasa dalam kebaikan (atau fithroh) selama mereka tidak mengakhirkan waktu sholat maghrib hingga munculnya bintang (di langit)” (HR. Abu Dawud)
5. Isya'
Sholat Isya terdiri empat rakaat. Waktu pengerjaannya adalah ketika telah hilangnya sinar merah di langit hingga masuknya waktu sepertiga malam pertama atau setengah malam.
Berikut dalil-dalil mengenai sholat Isya.
“……Kemudian Jibril mendatangi Nabi Shallallahu‘alaihi wassallam untuk melaksanakan sholat ‘isya’ ketika sepertiga malam yang pertama………..” (HR. Nasa'i)
“Waktu sholat ‘isya’ adalah hingga setengah malam” (HR. Muslim)
“Jika sekiranya tidak memberatkan ummatku maka akan aku perintah agar mereka mengakhirkan sholat ‘isya’ hingga sepertiga atau setengah malam” (HR. Tirmidzi)
Sholat 5 waktu adalah hal yang pertama kali diperhitungkan oleh Allah subhanahu wata'ala saat manusia berada di akhirat. Jika sholatnya baik maka beruntunglah manusia itu. Sebaliknya, jika sholatnya buruk maka celakalah manusia itu. Ia pasti menyesal dan ingin dikembalikan ke bumi untuk memperbaiki sholatnya itu. Namun itu sudah mustahil.
Saya yakin hal di atas terdengar sangat familiar di telinga kita. Namun pada realitanya, masih banyak sekali seseorang yang sudah beragama muslim menyepelekan kabar tersebut.
Mereka yang bersikap menyepelekan itu biasanya beranggapan bahwa akan tiba waktunya untuk betul-betul taubat dan beribadah kepada Allah alias ketika sudah tua karena mereka memanfaatkan sifat Maha Pengampun Allah subhanahu wata'ala. Seakan-akan mereka sudah tau umur mereka masih panjang.
Hal yang menurut saya paling mengerikan adalah jika dalam periode menunda beribadah kepada Allah itu sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, dan ketika mereka sudah mau memulai ibadah sesuai dengan rencana mereka tersebut ajalnya sudah lebih dulu menjemput. Lalu pertanyaan saya adalah:
"Apakah menurut mereka Allah akan menghapuskan semua dosa mereka selama berpuluh-puluh tahun itu?"
"Dengan hanya sekali niat mau bertaubat dan berjanji akan rajin beribadah sementara mereka sudah menunda hal ini sejak awal mereka tahu (sengaja menunda), apakah mereka yakin dosa selama puluhan tahun itu bisa ditebus begitu saja?"
"Apakah mereka sudah benar-benar yakin dan punya jaminan akan hal itu?"
"Allah mengehendaki siapa yang berhak ia ampuni dan siapa yang tidak. Lalu dengan angkuhnya mereka menunda pelaksanaan ketetapan Allah SWT dengan sengaja, apakah mereka pikir Allah tidak membuat perhitungan terhadap hal itu?"
Hidup di dunia ini sejatinya adalah ujian bagi manusia. Tiada hari bagi kita tanpa memohon ampunan Allah subhanahu wata'ala agar diselamatkan dari siksa neraka. Itulah kesimpulan saya mengenai tujuan hidup manusia yang sesungguhnya.
***
Demikian artikel saya mengenai sholat 5 waktu ini.
Jika ada penjelasan yang kurang atau bahkan menyimpang, kalian bisa sampaikan di kolom komentar sehingga saya bisa tambahkan di postingan ini.
Terakhir, jika ada tulisan saya pada postingan ini yang melukai hati para pembaca, saya minta maaf. Tidak ada sedikit pun maksud di hati saya untuk melukai hati siapa pun.
Saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah membaca sampai sejauh ini.
Semoga kita selalu dibimbing oleh Allah subhanahu wata'ala dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Rujukan: muslim.or.id | eramuslim.com | rumaysho.com
***
Rujukan: muslim.or.id | eramuslim.com | rumaysho.com