Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Semoga hati kita selalu condong kepada segala perbuatan dan tingkah laku yang diridhoi Allah subhanahuwata'ala.
Artikel ini benar-benar saya tulis berdasarkan perilaku umat muslim di lingkungan sekitar saya (mungkin juga di sekitar kalian) yang jarang sekali mengamalkan beberapa amalan utama yang diwasiatkan oleh rosulullah shollallahu'alahi wasallam padahal memiliki kemuliaan yang tinggi di hadapan Allah subhanahuwata'ala.
Tidak dilaksanakannya amalan ini mungkin karena sudah disepelekan, atau bahkan mungkin karena ketidaktahuan. Jika pun ada di antara mereka yang mengamalkannya, hal itu hanya dilakukan kepada siapa yang dikenalnya saja.
Tergerusnya amalan-amalan mulia ini adalah karena fokus mayoritas umat muslim pada zaman ini adalah jauh lebih condong ke arah dunia. Di lingkungan masyarakat yang netral, sukar sekali menemukan orang-orang yang mengerti dan gemar mengamalkan ibadah-ibadah seperti ini.
Jangankan mengamalkan amalan-amalan ini, kegiatan yang dilarang/ diharamkan pun masih justru sering kali mereka lakukan.
Hal Inilah yang terus berlanjut dari generasi ke generasi hingga akhirnya menghasilkan generasi yang tidak mengenal kecuali sedikit amalan-amalan mulia yang akan saya sampaikan di artikel ini.
Amalan-amalan ini adalah berdasarkan:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin dawud bin Sufyan dan Khusyaisy bin Ashram keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata, Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Lima hal yang wajib dilakukan oleh seorang muslim kepada saudaranya; menjawab salam, menjawab bersin, memenuhi undangan, menjenguk saat sakit dan ikut mengiringi jenazah." (HR. Abu Daud)
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Lima hak seorang muslim atas muslim lainnya; menjawab salam, memenuhi undangan, mengiringi jenazah, menjenguk di kala sakit, dan menjawab bersin jika ia bertahmid (mengucapkan Al Hamdulillah)." (HR. Ibnu Majah)
Menjawab Salam
Untuk perkara yang satu ini tidak terlalu menjadi masalah dan tidak begitu parah karena masih banyak yang mengamalkannya. Namun masih sering juga dijumpai ada orang yang menyepelekannya hingga meninggalkan amalan ini.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwasanya ada seorang yang bertanya kepada Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwasanya ada seorang yang bertanya kepada Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam.
"Bagaimanakah Islam yang baik itu?" Beliau menjawab, "Yaitu kamu memberi makanan, dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang belum kamu kenal."(HR. Bukhari dan Muslim)
Ketahuilah bahwa salam haruslah dilafalkan (diucapkan dengan lisan) bukan hanya di dalam hati. Mengucapkan salam adalah sunnah, tetapi menjawab salam adalah wajib. Hukum ini berlaku untuk tiap-tiap individu dan bukan berkelompok.
Jika salam diucapkan dalam kondisi satu individu ke satu individu lain, maka hukum menjawabnya adalah fardu ain (wajib/ harus dijawab).
Jika salam diucapkan dalam kondisi berkelompok, maka hukum menjawabnya adalah fardu kifayah (bisa diwakilkan/ cukup salah satu anggota kelompok yang menjawab).
Menjawab Bersin
Amalan satu inilah yang seringkali ditinggalkan oleh masyarakat kebanyakan. Sangat jarang saya menjumpai orang yang melaksanakan amalan ini. Penyebabnya mungkin saja karena ketidaktahuan mereka.
Muncul perasaan ragu, acuh atau bahkan merasa asing di dalam hati mereka untuk melakukan amalan ini. Ketahuilah bahwa itu merupakan salah satu upaya setan untuk mencegah/ menjauhkan kita dari melakukan amalan-amalan mulia yang diridhoi oleh Allah subhanahuwata'ala.
Muncul perasaan ragu, acuh atau bahkan merasa asing di dalam hati mereka untuk melakukan amalan ini. Ketahuilah bahwa itu merupakan salah satu upaya setan untuk mencegah/ menjauhkan kita dari melakukan amalan-amalan mulia yang diridhoi oleh Allah subhanahuwata'ala.
Ketika seseorang bersin, lalu ia mengucap hamdalah "Alhamdulillah", maka orang lain yang menderngar dan berada di sekitarnya itu dianjurkan menjawabnya dengan membaca tasymit "Yarhamukallah" dan orang yang bersin tadi hendaklah membalasnya lagi dengan membaca "Yahdikumullah".
Menjenguk Orang Sakit
Tidak berbeda jauh dengan amalan di atas, amalan satu ini juga seringkali ditinggalkan oleh kebanyakan masyarakat. Jika pun ada yang melaksanakannya, hal itu dilakukan hanya kepada siapa yang mereka anggap kenal dekat saja (saudara, bibi, paman, keponakan, sepupu) dan bukan untuk semua tetangga terdekatnya. Padahal terdapat riwayat-riwayat berikut yang menerangkan betapa mulianya amalan ini.
Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Apabila seseorang menjenguk saudaranyayang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba." (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
Dan dalam riwayat lain juga diterangkan oleh hadith berikut:
Dampak positif bagi diri sendirinya adalah mampu menyadarkan kembali bahwa setiap orang akan mengalami kematian sehingga membuat akan orang tersebut ingin meningkatkan lagi ibadahnya. Dampak positif bagi orang lain adalah meningkatkan rasa persaudaraan, kekompakan dan jiwa saling tolong menolong terhadap orang lain yang mendapat kesusahan. Mengenai keutamaan dari amalan yang satu ini, dijelaskan dalam riwayat hadith berikut.
Dari Abi Hurairah Ra. berkata bahwa Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
Rosulullah shollallahu’alaihi wasallam bersabda:
Demikian artikel ini saya tulis.
Jika ada penjelasan yang kurang atau bahkan menyimpang, kalian bisa sampaikan di kolom komentar sehingga saya bisa tambahkan/ perbaiki.
Terakhir, jika ada tulisan saya pada postingan ini yang melukai hati para pembaca, saya minta maaf. Tidak ada sedikit pun maksud di hati saya untuk melukai hati siapa pun.
Saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah membaca sampai sejauh ini.
Semoga kita selalu dibimbing oleh Allah subhahuwata'ala dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
"Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada seorang yang berseru dari langit: kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu tempat di surga." (HR. Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan Ahmad)
Mengantar Jenazah
Selain merupakan salah satu amalan mulia yang diridhoi Allah subhanahuwata'ala, mengantar jenazah juga dapat membawa banyak dampak positif bagi manusia. Baik itu kepada dirinya sendiri atau pun kepada orang lain.Dampak positif bagi diri sendirinya adalah mampu menyadarkan kembali bahwa setiap orang akan mengalami kematian sehingga membuat akan orang tersebut ingin meningkatkan lagi ibadahnya. Dampak positif bagi orang lain adalah meningkatkan rasa persaudaraan, kekompakan dan jiwa saling tolong menolong terhadap orang lain yang mendapat kesusahan. Mengenai keutamaan dari amalan yang satu ini, dijelaskan dalam riwayat hadith berikut.
Dari Abi Hurairah Ra. berkata bahwa Rosulullah shollallahu'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang mengantarkan jenazah seorang muslim dengan iman dan ihtisab hingga menyalatkannya dan selesai penguburannya, sesungguhnya dia akan kembali dengan membawa 2 qirath. Masing-masing qirath seperti gunung Uhud. Siapa yang menyalatinya saja kemudian pulang sebelum dikuburkan, sesungguhnya dia pulang membawa 1 qirath."
Memenuhi Undangan
Tentu memenuhi suatu undangan adalah hal yang utama. Ketidakhadiran seseorang atas sebuah undangan akan menghadirkan banyak sekali kemudharatan kecuali undangan tersebut mengajak kepada hal-hal yang munkar maka harus ditinggalkan. Keutamaan amalan ini dijelaskan dalam riwayat hadith berikut.Rosulullah shollallahu’alaihi wasallam bersabda:
”Apabila seseorang di antara kalian diundang untuk menghadiri walimatul ’ursy (resepsi pernikahan), penuhilah.” (HR. Muslim)Dan Rosulullah shollallahu’alaihi wa sallam juga bersabda:
”Barangsiapa yang tidak menghadiri undangan walimah/ pernikahan, sungguh dia telah durhaka pada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Muslim)
***
Jika ada penjelasan yang kurang atau bahkan menyimpang, kalian bisa sampaikan di kolom komentar sehingga saya bisa tambahkan/ perbaiki.
Terakhir, jika ada tulisan saya pada postingan ini yang melukai hati para pembaca, saya minta maaf. Tidak ada sedikit pun maksud di hati saya untuk melukai hati siapa pun.
Saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah membaca sampai sejauh ini.
Semoga kita selalu dibimbing oleh Allah subhahuwata'ala dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
***
Rujukan: eramuslim.com | muslim.or.id | rumaysho.com | voa-islam.com